Selasa, 14 Juli 2009

STOP CIGARETTE NOW!!!!!


Melarang merokok memang dlematis di negara berkembang ini, karena ini sudah mencakup bermacam kepentingan. Kepentingan pemerintah atas cukai, petani tembakau, pekerja pabrik roko, salesman rokok, agen pembuat iklan rokok, sepak bola, TV, dan tentu saja perokok. Melarang apalagi membuat fatwa haram bukanlah solusi. Ini tak bisa dihentikan hanya dalam hitungan hari. Menghentikan tak mungkin, mengurangi mungkin. Kampanye persuasif dan terus-menerus yang bisa dilakukan.

Mitos yang mengatakan merokok itu jantan adalah mitos ciptaan iklan. Perokok dikesankan seolah-olah maco, gagah, pemberani, dan kuat. Ini terbukti terbalik dengan kenyataan. Perokok itu merusak kesehatan. Kalau mereka yang merokok merasa sehat dan kuat, apalagi kalau tidak merokok.

Merokok jantan? dari mana rumusnya. Merokok menghisap karbon mono-oksida dan ribuan zat beracun lainnya. Ini menyebabkan suplai oksigen kurang, juga resiko kanker karena zat karsinogenik akibat kekurangan O2. Karena CO itu mengambil tempat lebih banyak daripada O2 dalam darah, maka suplai Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.O2 kurang, apa bisa kemudian mendorong menjadi jantan?